Al Mursi
Sosok yang mempunyai nama lengkap Dzu An-Nun Syarafuddin Abu Abdullah
Muhammad bin Abdullah bin Muhammad As-Sulami Al Mursi Al Andalusi ini,
adalah seorang imam yang alim dan cakap, tauladan umat, ahli tafsir,
ahli hadits juga ahli tata bahasa.
Dia lahir di Mursiyah pada sekitar permulaan tahun 570 H.
Dia menulis, membaca dan mengumpulkan dari kitab- kitab yang bermutu.
Meskipun telah dibacakan kepadanya. Namun, dia tetap menjual barang
miliknya hanya demi harga sebuah kitab. Dia rajin memperdalam ilmu
agama, cerdas akalnya serta kuat agamanya.
Ibnu An-Najjar berkata, “Dia adalah sosok yang zuhud, wara’, banyak
ibadahnya, sederhana kehidupannya, terjaga kesuciannya, tidak banyak
bergaul, disiplin, tinggi budi pekertinya, mulia dan penyayang.
Sungguh.. Aku tidak pernah melihat manusia sesempurna dia.”
Dia pernah menyenandungkan syair kepadaku:
“Barangsiapa yang mengharapkan selamat, tiada lain hanya dengan mengikuti Rasulullah
Ini adalah satu-satunya jalan yang lurus. sedangkan, yang lain adalah sesat dan tertolak”
Ikutilah Al Qur’an dan As-Sunnah yang shahih. Niscaya kamu akan mendapatkan petunjuk
Janganlah pernah bertanya kenapa dan bagaimana. Karena, itu hanya akan membutakan
Agama adalah yang dibawa Rasul, Sahabat, Tabiin dan mereka yang istiqamah di jalannya”
Abu Syamah berkata, “Al Mursi adalah sosok yang suka seni, teliti,
sering melaksanakan haji, sederhana kepribadiannya, menulis banyak buku
serta diterima kehadiranya di pemerintahan.”
Yaqut berkata, “Al Mursi adalah salah satu sastrawan di masaku. Dia
mampu menguraikan kitab Al Mufashshal karya Az-Zamakhsyari. Dia bahkan
sempat ta’jub dengan 70 bagian dari buku itu.”
Dia berkata,
“Aku katakan kepadamu tentang luapan cinta yang terpendam di hati ini, tidakkah ekor matamu itu sudi untuk memenuhi panggilanku.
Mata ini pun buta karena sakit yang disebabkan oleh kelopak mata yang
kau miliki. dan, esok hari sakitku ini pun bertambah karena sakit yang
menimpamu.”
Aku katakan, “Dia mempunyai bait-bait yang sangat dalam artinya
sebagaimana di atas. Sungguh, dia adalah lautan ilmu pengetahuan.”
Aku pernah membaca catatan Al Kindi, bahwa kitab- kitab Al Mursi saat
itu disimpan di Damaskus. Dan, Sultan menyuruh menjualnya. Akhirnya,
Mereka pun setiap hari selasa harus memikul kitab-kitab ini ke Dar
As-Sa’adah. Para ulama banyak yang hadir untuk ikut membelinya.
Kitab-kitab itu pun akhirnya terjual setelah kurang lebih satu tahun
lamanya. Di antara kitab-kitab itu terdapat beberapa di antaranya kitab
yang sangat tinggi nilainya. Bahkan, terdapat pula tafsir yang saat itu
belum diselesaikan oleh penulisnya. Pada akhirnya, Kitab-kitab ini mampu
terjual dengan harga yang sangat mahal.
Al Mursi meninggal dunia pada tahun 655 H di Arisy (Mesir) ketika sedang menuju ke Damaskus.
|| Toko Sepeda Barokah OnLine....Pilih Sepedamu! Masuk Disini
0 komentar:
Show Hide CommentsPosting Komentar